pertemuan 1 : algoTI1(ppt)
pertemuan 2 : algoTI1
pertemuan 3 : algoTI2
pertemuan 4 : algoTI3
pertemuan 5 : algoTI4
pertemuan 6 : algoTI5
pertemuan 7 : algoTI6
pertemuan 8 : algoTI7
pertemuan 9 : algoTI8
pertemuan 10 : algoTI9
pertemuan 11 : algoTI10
pertemuan 12 : algoTI11
Senin, 27 September 2010
Senin, 12 Juli 2010
Sabtu, 29 Mei 2010
Algoritma Stack (infiks ke postfix)
Algoritma yang dilakukan untuk mengubah notasi infiks ke postfix adalah sbb :
1. Lakukan pemasukan elemen dalam ekspresi satu per satu
2. Bila elemen yang dimasukkan adalah operand, maka jadikan hasil saja, lanjutkan proses 1. Bila bukan operand, jalankan proses 3.
3. Bila stack dalam keadaan hampa, masukkan elemen tersebut dan lanjutkan proses 1. Bila tidak hampa, jalankan proses 4.
4. Bila elemen yang diperiksa adalah operator ')', keluarkan semua isi elemen (digabungkan dengan hasil sebelumnya) mulai TOP hingga '('. Abaikan (buang)operator '(' dan ')' dari hasil, karenapostfix tidak menggunakan mereka, lanjutkan proses 1. Bila bukan operator ')', jalankan proses 5.
5. Bila elemen yang diperiksa memiliki tingkat derajat lebih kecil atau sama dengan TOP stack, keluarkan (digabung dengan hasil sebelumnya) TOP stack. TOP stack menjadi TOP - 1. Ulangi proses 5 ini sampai tingkat derajat yang ada di TOP stack kebih kecil, atau TOP stack berisi '(', atau stack dalam keadaan hampa, baru elemen tersebut dimasukkan. Lanjutkan proses 1
6. Bila elemen telah habis, keluarkan seluruh isi stack. Selesai.
Tingkatan derajat operator dari besar ke kecil :
1. ^ pangkat atau eksponen
2. * atau / perkalian atau pembagian (proses yang paling kiri dulu)
3. + atau - penambahan atau pengurangan (proses yang kiri dulu)
Sumber : Bambang Wahyudi, 2004, Pengantar Struktur Data dan Algoritma, Yogyakarta : Penerbit Andi.
1. Lakukan pemasukan elemen dalam ekspresi satu per satu
2. Bila elemen yang dimasukkan adalah operand, maka jadikan hasil saja, lanjutkan proses 1. Bila bukan operand, jalankan proses 3.
3. Bila stack dalam keadaan hampa, masukkan elemen tersebut dan lanjutkan proses 1. Bila tidak hampa, jalankan proses 4.
4. Bila elemen yang diperiksa adalah operator ')', keluarkan semua isi elemen (digabungkan dengan hasil sebelumnya) mulai TOP hingga '('. Abaikan (buang)operator '(' dan ')' dari hasil, karenapostfix tidak menggunakan mereka, lanjutkan proses 1. Bila bukan operator ')', jalankan proses 5.
5. Bila elemen yang diperiksa memiliki tingkat derajat lebih kecil atau sama dengan TOP stack, keluarkan (digabung dengan hasil sebelumnya) TOP stack. TOP stack menjadi TOP - 1. Ulangi proses 5 ini sampai tingkat derajat yang ada di TOP stack kebih kecil, atau TOP stack berisi '(', atau stack dalam keadaan hampa, baru elemen tersebut dimasukkan. Lanjutkan proses 1
6. Bila elemen telah habis, keluarkan seluruh isi stack. Selesai.
Tingkatan derajat operator dari besar ke kecil :
1. ^ pangkat atau eksponen
2. * atau / perkalian atau pembagian (proses yang paling kiri dulu)
3. + atau - penambahan atau pengurangan (proses yang kiri dulu)
Sumber : Bambang Wahyudi, 2004, Pengantar Struktur Data dan Algoritma, Yogyakarta : Penerbit Andi.
Selasa, 25 Mei 2010
Stack (Tumpukan)
STRUKTUR DATA TUMPUKAN (STACK)
Adalah kumpulan elemen-elemen data yang disimpan dalam satu lajur linier, kumpulan elemen-elemen data hanya boleh diakses pada satu lokasi saja yaitu pada posisi ATAS (TOP) tumpukan.
Operasi-operasi dasar pada STACK (tumpukan)
a. CREATESTACK(S) : Membuat tumpukan baru S, dengan jumlah elemen kosong.
b. MAKENULL(S) : Mengosongkan tumpukan S, jika ada elemen maka semua elemen akan dihapus.
c. EMPTY : Tumpukan kosong? – menguji apakah tumpukan kosong.
d. PUSH(x,S) : Memasukan elemen baru x kedalam Tumpukan S.
e. POP(S) : Mengeluarkan elemen posisi atas pada Tumpukan S.
Ilustrasi operasi POP dan PUSH terhadap stack (Tumpukan)
No. OPERASI ISI TUMPUKAN NILAI TOP
1 CREATESTACK(S) 0
2 PUSH(‘a’,S) a 1
3 PUSH(‘b’,S) a b 2
4 PUSH(‘c’,S) a b c 3
5 POP(S) a b 2
6 PUSH(‘d’,S) a b d 3
7 PUSH(‘e’,S) a b d e 4
8 POP(S) a b d 3
9 POP(S) a b 2
10 POP(S) a 1
Apa yang terjadi bila dilakukan POP(S) sebanyak dua kali lagi? UNDERFLOW
Algoritma PUSH : PUSH(S, TOP, MAKSTUM, ELEMEN)
1. [Periksa kandungan tumpukan, apakah penuh?]
Jika TOP=MAKSTUM; Cetakan ‘OVERFLOW’
2. [Tambahkan TOP dengan 1]
TOP := TOP+1
3. [Masukan ELEMEN kedalam lokasi TOP yang baru]
S[TOP] := ELEMEN;
4. Return
Algoritma POP : POP(S, TOP, ELEMEN)
1. [Periksa kandungan Tumpukan, apakah kosong ?]
Jika TOP = 0 ; Cetakan ‘UNDERFLOW’
2. [Simpan nilai teratas pada ELEMEN]
ELEMEN := S[TOP]
3. [Kurangkan TOP dengan 1]
TOP := TOP-1
4. Return
NOTASI ARITMETIK (INFIX, PREFIX, DAN POSTFIX)
Notasi aritmetik biasa ditulis dalam notasi Infix, missal A+B-C. Notasi infix mudah dimengerti oleh manusia, hanya saja dalam notasi infix perlu diperhatikan prioritas pengerjaan karena berhubungan dengan hirarki operator pada computer. Prioritas pengerjaannya adalah :
1. Tanda kurung : ( …. )
2. Eksponensial atau pangkat : ^
3. Perkalian, pembagian : * , /
4. Penjumlahan, Pengurangan : +, -
Contoh : (A-B) * (C+D)
Prioritas pengerjaan soal diatas adalah sebagai berikut :
a. Dalam kurung yang paling kiri : (A-B)
b. Dalam kurung yang kedua : (C-D)
c. Perkalian hasil pengurangan dengan hasil penjumlahan.
Notasi Prefix dan Notasi Postfix lebih mudah dikerjakan oleh computer.
PREFIX adalah keadaan dimana symbol operator diletakan sebelum dua operand.
POSTFIX adalah keadaan dimana symbol operator diletakan sesudah dua operand.
Aturan notasi infix, prefix dan postfix :
- Notasi Infix : operand operator operand A + B
- Notasi Prefix : operator operand operand + A B (disebut juga Poslish Notation – PN)
- Notasi Postfix : Operand operand operator (disebut juga Reveser Polish Notation – RPN)
Contoh ke-1 : INFIX ke PREFIX (A+B) – (C*D)
Cara pengerjaan :
a. Pengerjaan dalam kurung ke-1 : (A+B), prefixnya adalah +AB
b. Pengerjaan dalam kurung ke-2 : (C*D), prefixnya adalah *CD
c. Terakhir adalah operator - , +AB - *CD, prefix nya adalah -+AB * CD
Contoh ke-2 : INFIX ke POSTFIX (A+B) – (C*D)
Cara pengerjaan :
a. Pengerjaan dalam kurung ke-1 : (A+B), postfixnya adalah AB+
b. Pengerjaan dalam kurung ke-2 : (C*D), postfixnya adalah CD*
c. Terakhir adalah operator - , AB+ - CD*, postfix nya adalah AB+ CD*-
Contoh ke-3 : PREFIX ke INFIX: +/*ABCD
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkanan.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya A dan B, sehingga infixnya adalah (A*B)
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya (A*B) dan C, sehingga infixnya adalah ((A*B)/C)
c. Cari operator ke-3 : +, ambil dua operand sebelumnya ((A*B)/C) dan D, sehingga infixnya adalah ((A*B)/C)+D
Contoh ke-4 : PREFIX ke POSTFIX: +/*ABCD
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkanan.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya A dan B, sehingga postfixnya adalah AB*
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya AB* dan C, sehingga postfixnya adalah AB* C/
c. Cari operator ke-3 : +, ambil dua operand sebelumnya AB* C/ dan D, sehingga postfixnya adalah AB* C/ D+
Contoh ke-5 : POSTFIX ke INFIX : ABCD*/-
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkiri.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya C dan D, sehingga infixnya adalah (C*D)
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya B dan (C*D), sehingga infixnya adalah (B/(C* D))
c. Cari operator ke-3 : -, ambil dua operand sebelumnya A dan (B/(C* D)), sehingga infixnya adalah A- (B/(C* D)).
Contoh ke-6 : POSTFIX ke PREFIX : ABCD*/-
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkiri.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya C dan D, sehingga prefixnya adalah *CD
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya B dan *CD, sehingga prefixnya adalah /B *CD
c. Cari operator ke-3 : - , ambil dua operand sebelumnya A dan /B *CD, sehingga prefixnya adalah –A /B *C
Sumber : Teddy Markus Zakaria, Agus Prijono.2005.Konsep dan Implementasi Struktur Data. Bandung : Penerbit Informatika
Adalah kumpulan elemen-elemen data yang disimpan dalam satu lajur linier, kumpulan elemen-elemen data hanya boleh diakses pada satu lokasi saja yaitu pada posisi ATAS (TOP) tumpukan.
Operasi-operasi dasar pada STACK (tumpukan)
a. CREATESTACK(S) : Membuat tumpukan baru S, dengan jumlah elemen kosong.
b. MAKENULL(S) : Mengosongkan tumpukan S, jika ada elemen maka semua elemen akan dihapus.
c. EMPTY : Tumpukan kosong? – menguji apakah tumpukan kosong.
d. PUSH(x,S) : Memasukan elemen baru x kedalam Tumpukan S.
e. POP(S) : Mengeluarkan elemen posisi atas pada Tumpukan S.
Ilustrasi operasi POP dan PUSH terhadap stack (Tumpukan)
No. OPERASI ISI TUMPUKAN NILAI TOP
1 CREATESTACK(S) 0
2 PUSH(‘a’,S) a 1
3 PUSH(‘b’,S) a b 2
4 PUSH(‘c’,S) a b c 3
5 POP(S) a b 2
6 PUSH(‘d’,S) a b d 3
7 PUSH(‘e’,S) a b d e 4
8 POP(S) a b d 3
9 POP(S) a b 2
10 POP(S) a 1
Apa yang terjadi bila dilakukan POP(S) sebanyak dua kali lagi? UNDERFLOW
Algoritma PUSH : PUSH(S, TOP, MAKSTUM, ELEMEN)
1. [Periksa kandungan tumpukan, apakah penuh?]
Jika TOP=MAKSTUM; Cetakan ‘OVERFLOW’
2. [Tambahkan TOP dengan 1]
TOP := TOP+1
3. [Masukan ELEMEN kedalam lokasi TOP yang baru]
S[TOP] := ELEMEN;
4. Return
Algoritma POP : POP(S, TOP, ELEMEN)
1. [Periksa kandungan Tumpukan, apakah kosong ?]
Jika TOP = 0 ; Cetakan ‘UNDERFLOW’
2. [Simpan nilai teratas pada ELEMEN]
ELEMEN := S[TOP]
3. [Kurangkan TOP dengan 1]
TOP := TOP-1
4. Return
NOTASI ARITMETIK (INFIX, PREFIX, DAN POSTFIX)
Notasi aritmetik biasa ditulis dalam notasi Infix, missal A+B-C. Notasi infix mudah dimengerti oleh manusia, hanya saja dalam notasi infix perlu diperhatikan prioritas pengerjaan karena berhubungan dengan hirarki operator pada computer. Prioritas pengerjaannya adalah :
1. Tanda kurung : ( …. )
2. Eksponensial atau pangkat : ^
3. Perkalian, pembagian : * , /
4. Penjumlahan, Pengurangan : +, -
Contoh : (A-B) * (C+D)
Prioritas pengerjaan soal diatas adalah sebagai berikut :
a. Dalam kurung yang paling kiri : (A-B)
b. Dalam kurung yang kedua : (C-D)
c. Perkalian hasil pengurangan dengan hasil penjumlahan.
Notasi Prefix dan Notasi Postfix lebih mudah dikerjakan oleh computer.
PREFIX adalah keadaan dimana symbol operator diletakan sebelum dua operand.
POSTFIX adalah keadaan dimana symbol operator diletakan sesudah dua operand.
Aturan notasi infix, prefix dan postfix :
- Notasi Infix : operand operator operand A + B
- Notasi Prefix : operator operand operand + A B (disebut juga Poslish Notation – PN)
- Notasi Postfix : Operand operand operator (disebut juga Reveser Polish Notation – RPN)
Contoh ke-1 : INFIX ke PREFIX (A+B) – (C*D)
Cara pengerjaan :
a. Pengerjaan dalam kurung ke-1 : (A+B), prefixnya adalah +AB
b. Pengerjaan dalam kurung ke-2 : (C*D), prefixnya adalah *CD
c. Terakhir adalah operator - , +AB - *CD, prefix nya adalah -+AB * CD
Contoh ke-2 : INFIX ke POSTFIX (A+B) – (C*D)
Cara pengerjaan :
a. Pengerjaan dalam kurung ke-1 : (A+B), postfixnya adalah AB+
b. Pengerjaan dalam kurung ke-2 : (C*D), postfixnya adalah CD*
c. Terakhir adalah operator - , AB+ - CD*, postfix nya adalah AB+ CD*-
Contoh ke-3 : PREFIX ke INFIX: +/*ABCD
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkanan.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya A dan B, sehingga infixnya adalah (A*B)
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya (A*B) dan C, sehingga infixnya adalah ((A*B)/C)
c. Cari operator ke-3 : +, ambil dua operand sebelumnya ((A*B)/C) dan D, sehingga infixnya adalah ((A*B)/C)+D
Contoh ke-4 : PREFIX ke POSTFIX: +/*ABCD
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkanan.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya A dan B, sehingga postfixnya adalah AB*
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya AB* dan C, sehingga postfixnya adalah AB* C/
c. Cari operator ke-3 : +, ambil dua operand sebelumnya AB* C/ dan D, sehingga postfixnya adalah AB* C/ D+
Contoh ke-5 : POSTFIX ke INFIX : ABCD*/-
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkiri.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya C dan D, sehingga infixnya adalah (C*D)
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya B dan (C*D), sehingga infixnya adalah (B/(C* D))
c. Cari operator ke-3 : -, ambil dua operand sebelumnya A dan (B/(C* D)), sehingga infixnya adalah A- (B/(C* D)).
Contoh ke-6 : POSTFIX ke PREFIX : ABCD*/-
Cara pengerjaan : mencari operator dimulai dari operand terkiri.
a. Cari operator ke-1 : *, ambil dua operand sebelumnya C dan D, sehingga prefixnya adalah *CD
b. Cari operator ke-2 : /, ambil dua operand sebelumnya B dan *CD, sehingga prefixnya adalah /B *CD
c. Cari operator ke-3 : - , ambil dua operand sebelumnya A dan /B *CD, sehingga prefixnya adalah –A /B *C
Sumber : Teddy Markus Zakaria, Agus Prijono.2005.Konsep dan Implementasi Struktur Data. Bandung : Penerbit Informatika
Sabtu, 27 Maret 2010
Jadwal Presentasi Sistem Informasi
Ini jadwal presentasi sistem informasi kelas B dan D semester 4 TA. 2009/2010
Jadwal Presentasi
Jadwal Progres Project Sistem Informasi
Jadwal Presentasi
Jadwal Progres Project Sistem Informasi
Jumat, 12 Maret 2010
Materi Struktur Data
Materi Struktur Data bisa di download disini :
Pertemuan 1 : Kontrak Kuliah & Pendahuluan
Pertemuan 2 : Pengantar Struktur Data, ADT dan Struct
Pertemuan 3 : Searching Array
Pertemuan 4 : Sorting Array
Pertemuan 5 : Array Stack & Queue
Pertemuan 6 : Pointer dan Function
Pertemuan 7 : Single Linked List Non Circular
Pertemuan 8 : Single Linked List Circular
Pertemuan 9 : Double Linked List Non Circular
Pertemuan 10: Double Linked List Circular
Pertemuan 11 : Recursif Function
Pertemuan 12 : Tree manipulation
Pertemuan 13 : Struktur Graf
Pertemuan 1 : Kontrak Kuliah & Pendahuluan
Pertemuan 2 : Pengantar Struktur Data, ADT dan Struct
Pertemuan 3 : Searching Array
Pertemuan 4 : Sorting Array
Pertemuan 5 : Array Stack & Queue
Pertemuan 6 : Pointer dan Function
Pertemuan 7 : Single Linked List Non Circular
Pertemuan 8 : Single Linked List Circular
Pertemuan 9 : Double Linked List Non Circular
Pertemuan 10: Double Linked List Circular
Pertemuan 11 : Recursif Function
Pertemuan 12 : Tree manipulation
Pertemuan 13 : Struktur Graf
Materi Sistem Informasi
materi 1 : Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
materi 2-1 : Konsep Dasar Informasi
materi 2-2 : Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
materi 3 : Komponen Sistem Infomasi
materi 4 : Ragam Sistem Informasi
materi 5 : Pengembangan Sistem Informasi
materi 6 : Pengadaan Sistem Informasi
materi 7 : Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining
materi 8 : Aplikasi Web I
materi 9 : Aplikasi Web II
materi 10 : Etika dan Keamanan SI
materi 11 : Sistem Integrasi Data
materi 12 : Software
materi 2-1 : Konsep Dasar Informasi
materi 2-2 : Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
materi 3 : Komponen Sistem Infomasi
materi 4 : Ragam Sistem Informasi
materi 5 : Pengembangan Sistem Informasi
materi 6 : Pengadaan Sistem Informasi
materi 7 : Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining
materi 8 : Aplikasi Web I
materi 9 : Aplikasi Web II
materi 10 : Etika dan Keamanan SI
materi 11 : Sistem Integrasi Data
materi 12 : Software
Senin, 01 Februari 2010
Struktur Dasar C++
Cara terbaik untuk belajar bahasa pemrograman adalah dengan langsung mempraktikannya.
Ini contoh program yang sederhana :
Cara untuk menyimpan dan mengkompile program berbeda-beda, tergantung kompiler yang
dipakai.
#include // file header
void main ( )
{
cout << "Selamat Belajar C++";
}
nah hasil dari program ini adalah tulisan Selamat Belajar C++
#include
pernyataan yang diawali dengan tanda (#) merupakan pernyataan untuk menyertakan preprocessor. Pernyataan ini bukan untuk dieksekusi.
#include berarti memerintahkan kompiler untuk menyertakan file
header iostream.h. Dalam file header ini, terdapat beberapa fungsi standar
yang dipakai dalam proses input dan output. Seperti misalnya perintah cout
yang dipakai dalam program utama.
void main ()
baris ini menandai dimulainya kompiler akan mengeksekusi program. Atau
dengan kata lain, pernyataan main sebagai penanda program utama. Adalah
suatu keharusan, dimana sebuah program yang ditulis dalam bahasa C++
memiliki sebuah main.
main diikuti oleh sebuah tanda kurung () karena main merupakan sebuah
fungsi. Dalam bahasa C++ sebuah fungsi harus diikuti dengan tanda (), yangnantinya dapat berisi argumen. Dan sintak formalnya, sebuah fungsi dimulai
dengan tanda {}, seperti dalam contoh program.
cout << "Selamat Belajar C++";
perintah ini merupakan hal yang akan dieksekusi oleh compiler dan
merupakan perintah yang akan dikerjakan. cout termasuk dalam file iostream.
cout merupakan perintah untuk menampilkan ke layer.
Perlu diingat, bahwa setiap pernyataan dalam C++ harus diakhiri dengan tanda
semicolon (;) untuk memisahkan antara pernyataan satu dengan pernyataan
lainnya.
nah selamat mencoba......
Ini contoh program yang sederhana :
Cara untuk menyimpan dan mengkompile program berbeda-beda, tergantung kompiler yang
dipakai.
#include
void main ( )
{
cout << "Selamat Belajar C++";
}
pernyataan yang diawali dengan tanda (#) merupakan pernyataan untuk menyertakan preprocessor. Pernyataan ini bukan untuk dieksekusi.
#include
header iostream.h. Dalam file header ini, terdapat beberapa fungsi standar
yang dipakai dalam proses input dan output. Seperti misalnya perintah cout
yang dipakai dalam program utama.
void main ()
baris ini menandai dimulainya kompiler akan mengeksekusi program. Atau
dengan kata lain, pernyataan main sebagai penanda program utama. Adalah
suatu keharusan, dimana sebuah program yang ditulis dalam bahasa C++
memiliki sebuah main.
main diikuti oleh sebuah tanda kurung () karena main merupakan sebuah
fungsi. Dalam bahasa C++ sebuah fungsi harus diikuti dengan tanda (), yangnantinya dapat berisi argumen. Dan sintak formalnya, sebuah fungsi dimulai
dengan tanda {}, seperti dalam contoh program.
cout << "Selamat Belajar C++";
perintah ini merupakan hal yang akan dieksekusi oleh compiler dan
merupakan perintah yang akan dikerjakan. cout termasuk dalam file iostream.
cout merupakan perintah untuk menampilkan ke layer.
Perlu diingat, bahwa setiap pernyataan dalam C++ harus diakhiri dengan tanda
semicolon (;) untuk memisahkan antara pernyataan satu dengan pernyataan
lainnya.
nah selamat mencoba......
pengantar C++
berhubung ada yang minta tentang bahasa pemrograman, jadi saya masukkan ilmu saya yang masih sedikit ini siapa tahu bisa membantu ..... :D
Ini dia pengantar C++ :
C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di laboratorium Bell pada awal tahun
1980-an, sebagai pengembangan dari bahasa C dan Simula. Saat ini, C++
merupakan salah satu bahasa yang paling populer untuk pengembangan software
berbasis OOP.
Kompiler untuk C++ telah banyak beredar di pasaran. Software developer
yang paling diminati adalah Borland Inc. dan Microsoft Corp.
Produk dari Borland untuk kompiler C++ adalah Turbo C++, Borland C++,
Borland C++ Builder. Sedangkan dari Microsoft adalah Ms. Visual C++.
Walaupun banyak kompiler yang tersedia, namun pada intinya bahasa
pemrograman yang dipakai adalah C++.
Sebelum mulai melakukan kode program, sebaiknya diingat bahwa C++
bersifat “case sensitive”, yang artinya huruf besar dan huruf kecil dibedakan.
Ini dia pengantar C++ :
C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di laboratorium Bell pada awal tahun
1980-an, sebagai pengembangan dari bahasa C dan Simula. Saat ini, C++
merupakan salah satu bahasa yang paling populer untuk pengembangan software
berbasis OOP.
Kompiler untuk C++ telah banyak beredar di pasaran. Software developer
yang paling diminati adalah Borland Inc. dan Microsoft Corp.
Produk dari Borland untuk kompiler C++ adalah Turbo C++, Borland C++,
Borland C++ Builder. Sedangkan dari Microsoft adalah Ms. Visual C++.
Walaupun banyak kompiler yang tersedia, namun pada intinya bahasa
pemrograman yang dipakai adalah C++.
Sebelum mulai melakukan kode program, sebaiknya diingat bahwa C++
bersifat “case sensitive”, yang artinya huruf besar dan huruf kecil dibedakan.
Langganan:
Postingan (Atom)